Bantuas , 24 November 2022
UPTD Puskesmas Bantuas
Pada Hari Kamis, 24 November 2022 Puskesmas Bantuas Khusus Pemegang program Malaria Mendapatkan Informasi bahwa warga bantuas terdiagnosa terkena Malaria. Informasi didapatkan dari Rumah Sakit dimana pasien dirawat. Kemudian Pihak Rumah Sakitpun segera memberikan informasi ke Dinas Kesehatan Kota ke bidang P2P. Kemudian informasi tersebut diberikan ke Pemegang Program Malaria di Puskesmas Bantuas agar bisa di tindak lanjuti. Penyelidikan epidemiologi adalah penyelidikan yang dilakukan untuk mengenal sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan serta faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya wabah.
Pemegang program Malaria sepakat bersama Surveilans dan Tim untuk melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di hari kamis. Tak hanya petugas tim PE Puskesmas Bantuas saja yang turun kelapangan namun pihak Dinas Kesehatan kota (Tim Surveilans) juga ikut serta turun kelapangan. Karena seperti yang diketahui Kota Samarinda termasuk kota bebas malaria, jadi eliminasi ini bukan berarti tidak ada kasus namun melainkan bukan dari penularan kasus setempat.
Penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium, ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. jangan dianggap sepele harus selalu waspada. biasanya gejala berupa menggigil, demam, dan berkeringat, biasanya terjadi beberapa minggu setelah digigit. Orang yang bepergian ke daerah rawan malaria biasanya mengonsumsi obat pelindung sebelum, selama, dan setelah perjalanan. Penanganan termasuk mengonsumsi obat antimalaria.